Tuesday, May 02, 2006

Poskup 280406

Ledalero dan Ritapiret
dukung Keuskupan Maumere

Maumere,PK
Dua seminari tinggi di wilayah Keuskupan Maumere, yakni Seminari Tinggi St. Paulus Ledalero dan Seminari Tinggi St. Petrus Ritapiret, akan mendukung penuh Keuskupan Maumere melalui sumber daya manusia (SDM) yang mereka miliki. Demikian intisari wawancara Pos Kupang dengan Rektor Seminari Tinggi St. Paulus Ledalero, Pater Dr. Philipus Tule, SVD dan Praeses Seminari Tinggi St. Petrus Ritapiret, Romo Dr. Silvester San, Pr, yang dihubungi terpisah di Maumere, Senin (24/4).
Menurut Pater Philipus, di Keuskupan Maumere ada lembaga pendidikan imam yang besar seperti Ledalero dan Ritapiret. Lembaga pendidikan ini memiliki sumber daya manusia yang sangat kaya dari berbagai disiplin ilmu. Uskup, kata islamolog ini, dapat memberdayakan potensi SDM yang ada untuk bersama-sama membangun keuskupan ini. "Dukungan dari seminari tinggi berupa SDM yang bagus dan tenaga ini bisa digunakan untuk menyumbang dalam rangka pengembangan diosesan baru dari berbagai disiplin ilmu kalau mau dimanfaatkan," ujarnya.
Lebih lanjut pakar Pater Philipus mengatakan, sebagai imam yang bekerja di diosesan dan di lembaga pendidikan imam di Ledalero, ia berharap agar seorang uskup baru sungguh-sungguh menjalankan peran sebagai gembala, imam dan nabi. Tugas seorang gembala dari para gembala harus bisa mengayomi semua imam yang ada di keuskupan ini, imam projo dan berbagai serikat lainnya. Misalnya SVD, Karmel, Pasionis dan lainnya. Harus menjadi gembala dari kongregasi yang ada, para suster, dan lainnya serta menjadi gembala dari umat di Keuskupan Maumere ini.
Sementara Romo Dr. Silvester San mengatakan, uskup dalam masa sekarang ini tidak gampang karena harapan dan tuntutan umat sangat besar dan seringkali tidak mudah dipenuhi. Yang diharapkan dari seorang uskup menurutnya, masih hal-hal yang klasik karena harapan-harapan yang begitu tinggi.
Uskup harus memperhatikan tiga tugas imamat dari Yesus Kristus. "Dalam kotbah kardinal bahwa uskup harus memperhatikan orang miskin, lemah, tertindas," ujarnya. Uskup sebagai seorang gembala juga diharapkan untuk mempersatukan umat yang berada di dalam wilayahnya.
Lebih lanjut terhadap lembaga pendidikan calon imam, ia mengharapkan uskup bisa menguatkan regenerasi pendidikan dan panggilan calon imam. Dalam menggembalakan umat, uskup membutuhkan orang orang yang membantu untuk menggembalakan umat dan imam adalah rekan sekerja untuk melayani umat. (ira)

Fraksi DPRD Sikka akan berubah

Maumere, PK
Jumlah Fraksi di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sikka kemungkinan akan berubah karena adanya perubahan tata tertib (Tatib) yang sementara dibahas. Selain pembahasan perubahan tatib juga dibahas perubahan kode etik, Badan Kehormatan (BK) dan alat kelengkapan Dewan.
Ketua DPRD Sikka, Drs. AM Keupung, menegaskan hal itu saat ditemui di ruang kerjanya, Rabu (26/4). "Perubahan tatib karena adanya Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 25 tahun 2004 tentang Pedoman Penyusunan Tatib DPRD yang sekarang ini diubah menjadi PP 53 tahun 2006 tentang Perubahan PP Nomor 25 tahun 2004," ujarnya.
Keupung menjelaskan, dalam PP 53 tahun 2006 ada kemungkinan penambahan fraksi sehingga bisa saja fraksi gabungan dipecah menjadi beberapa fraksi. "Bisa dipecah menjadi dua atau tiga fraksi, tergantung fraksi itu sendiri karena di fraksi tersebut tergabung 12 partai politik," kata Keupung.
Setelah perubahan tatib, lanjutnya, akan dibahas perubahan kode etik dan pembahasan mengenai BK. "Berdasarkan PP, hanya tiga orang yang bisa menjadi anggota BK di DPRD karena jumlah anggota Dewan hanya 30 orang. Sedangkan alat kelengkapan berkurang dari empat komisi menjadi tiga komisi," jelasnya.
Menyangkut pimpinan DPRD, Keupung mengatakan, dalam PP sudah dijelaskan bahwa pimpinan DPRD tetap dipertahankan hingga akhir masa jabatan. "Jadi di Sikka tetap dengan tiga pimpinan Dewan. Sementara pembukaan sidang dilakukan Kamis (27/4) setelah itu lebih banyak rapat intern Dewan karena menyangkut Dewan," katanya. (ira)

No comments: